Selasa, 30 Agustus 2016

Pantaskah

Hai-hai. Ada beberapa puisi nih sob, temanya campur aduk gitu deh, silahkan dibaca.
Pantaskah
Tidakkah kamu sadari
Ada yang sedang memantaskan diri
Untuk sekedar menyapa dalam nyatamu
Demi sesungging senyum di sudut bibirmu
Namun keelokanmu tidak mampu kukagumi
Apa daya, aku tidaklah berarti
Kamu benar,
Aku hanya debu bertebaran
Yang mengganggu cerahnya pandangan
Kala kau mensucikan diri sedang air tidak kau dapati
Bukankah debu masih teramat berarti
Aku bertahan
Semoga tidak kamu lupakan

Langit yang Sama
Aku bertahan tanpa kepastian
Menahan rasa sepi yang tak bertepi
Bersama rindu yang semakin menggebu
Seulas senyum teramat berarti
Jika saja dia mengerti
Sekilas kabar selalu kutunggu dengan sabar
Andai saja dia dapat mendengar
Kita berada dibawah langit yang sama
Namun dengan rasa yang berbeda
Dan selalu membuatku kecewa


Sendiri

Meratap dalam sepi tak bertepi
Menanti seberkas cahaya
Dari bintang yang jauh di sana
Angin tetap saja membelaiku
Dengan rindu kelabu
Kala gelap berbalut pekatnya kabut malam
Aku tetap menantimu dalam diam
Hati membeku dan rindu menyiksaku
Merasuk relung jiwa torehkan luka
Teramat besar asa yang kupunya
Sebab cinta telah bersamanya
Tidakkah kamu merasakannya?
Bimbang
Menapaki alur cerita yang kini kujalani
Merengkuh senja sedang surya masih disana
Jauh dari asa yang sesungguhnya
Aku dan dia
Bisakah menjadi kita
Air mataku terlanjur menetes
Racunmu terlanjur menyebar merasuk relung jiwa
Ciptakan rasa yang tidak kumengerti
Adakah penawarnya
Kala rindu tiba-tiba menyiksaku
Kala bahagia seakan membawaku terbang bersamamu
Dalam ketidakpastian yang teramat menyakitkan
Selepas Luka
Pernah ada air mata
Sebelum tawa menghampirinya
Pernah juga sempat bertanya
Adakah aku dihatinya
Tidak ada yang salah dengan semua rasa yang ada
Apalagi cinta yang terlanjur tumbuh bersamanya
Percaya akan tulusnya rasa
Berharap indah pada masanya
Mencoba melupakan besarnya luka yang pernah mendera
Karna bahagia kini sudah terasa
Dengan ataupun tanpa dia
Cinta dan Lara
Hadir begitu saja
Pergi tanpa kata
Membawa berjuta rasa
Lantas kembali
Dengan cerita lain yang lebih menggila
Membuat semakin cinta
Namun bagaimana dengan asa yang pernah kau hancurkan
Meninggalkan berjuta kepingan yang tidak dapat disatukan
Tidak juga dapat menghilang
Membara setiap kali mengingatnya
Mungkin aku yang terlanjur cinta
Dan kamu sekedar menikmatinya saja
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar