Senin, 07 Agustus 2017

Juli Pergi, Agustus Serius


Nongol lagi nih, masih dengan puisi sejuta inspirasi. Selamat menikmati :)

Untuk Raja dalam Cerita
Mengikuti keinginan hati
Melangkahkan kaki menuju cerita yang entah kapan berakhirnya
Merasa ragu namun terlanjur berkabut rindu
Berjuang sendiri
Mengalahkan sepi dikala jarak memberi spasi
Sebenarnya logika memahami
Bahwa yang berjuang sendiri tidak akan dihargai
Pun dengan hati yang mencoba pergi namun juga ingin tetap disini
Beberapa alasan mencoba ditepis oleh keadaan
Puluhan tanya menjelma menjadi air mata
Terlanjur tumpah dihadapan Raja angkuh
Gagah tak berhati
Janjinya mendayu menyisakan sendu
Berdirilah dengan tegap Raja
Jangan kau hiraukan kerasnya melawan diri sendiri
Karena Raja tidak akan pernah mengerti
Sebelum pemujamu pergi meninggalkan cerita ini


Di
Di...
Aku merindumu dalam do`a
Di...
Aku menunggumu dalam derasnya luka tanpa sapa
Di...
Maih ingat aku kan?
Seseorang yang pernah kamu peluk dalam isak tangisnya
Seseorang yang katamu teramat kamu sayang
Di...
Dalam jarak yang membentang memisahkan
Kumohon jangan pernah bosan membahagiakan
Karena sudah pasti Di,
Kamu begitu berarti


Dekap Tanpa Harap
Dalam dekapan gelap tanpa harap
Semu kembali menguak kisah tak berarah
Berdua melepaskan benang senja pengikat cerita
Terurai
Dan akhirnya selesai


Aku
Aku
Adalah seseorang yang merindumu suatu waktu
Dimana kisah telah lama berpindah
Dan hati masih enggan untuk pergi
Aku
Aku masih menjaga ribuan senja yang kau lukis di langit-langit jiwa
Yang pernah kita adukan dihapan mereka
Sebelum kau dengannya


Salahkah
Salahkah
Rentetan rindu menjelma menjadi ragu
Lamanya waktu tak terhitung
Seolah membuat hati mematung

Salahkah
Perjuangan tiada ujung terlontar menjadi diam tanpa suara
Karena alasan yang tak semestinya, tidak ada balasnya

Salahkah
Andai seseorang berlari mencari
Sedang salah seorang lagi memilih pergi


Dua Orang yang Selalu Kau Rindukan


Mareka mungkin tidak memberimu banyak harta



Ataupun kebebasan seperti kebanyakan dari mereka



Juga tentang kehidupan yang mengikuti perkembangan zaman



Itu jauh dari kenyataan



Hanya kesederhanaan yang selalu diajarkan



Kesuksesan yang kini di genggaman



Jangan lupakan itu jawaban dari do`a dan peluh yang bercucuran



Dari dua orang yang selalu kau rindukan
 
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar