Jumat, 22 Juli 2016

Tentang Masa Lalu



Masa lalu memang tidak bisa lepas dari hidup kita. Banyak hal yang dapat kita ambil sisi positif dari sebuah kenangan dimasa lalu. Akan tetapi tidak banyak orang yang bisa bangkit dari keterpurukan di masa lalu. Padahal siapa yang bisa bangkit dan bisa menjadi lebih baik, itulah yang akan bahagia.

Ini ada beberapa puisi tentang kenangan masa lalu yang dapat kalian jadikan koleksi tambahan. Eits, tapi jangan hanya copy/paste atau jadi plagiat, tetaplah berkarya selama masih bisa. Jangan lupa jadi diri sendiri. OKE !!

MASA LALU
Aku telah lama tanpamu
Tanpa cinta dan hadirmu
Semua hanya segenggam kenangan masa lalu
Yang singgah dalam hidupku juga hidupmu
Dulu ..

Dirimu akankah masih mengingatku
Dengan cerita masa lalu
Bila saja cerita itu masih ada
Mungkinkah bahagia bersama kita
Atau luka yang ada

Semua hanya segenggam kenangan waktu dulu
Pelengkap episode kehidupan
Yang aku jalani bersama kesedihan
Aku dan kamu dalam masa lalu

IZINKAN AKU

Lembaran kusam yang tersimpan dalam memori kenangan
Takkan terhapus hingga nanti
Hingga kau kembali ke sini barangkali
Tak juga akan hilang
Walaupun kau telah menghilang
Biarkan untaian-untaian do`a terkirim untukmu
Apa kau terima itu ??
Apa kau terima bingkisan do`a dariku ?
Semoga saja
Kau tau..
Biarpun nisan memisahkan
Bukan berarti kau kulupakan
Tidurlah dengan tenang
Di tempat ke abadian
Sahabatku tersayang

SELEPAS ITU

yang aku kenal
dulu bersama seragam biru
selepas merah yang menyertaiku
tidak lagi berbalaskan senyum
apalagi kerinduan
terhalang benteng yang teramat menyeramkan
tirai kebisuan tampak kaku menghadang
tidak bisa disibak dengan ketulusan
beribu cara tetap tak berarti jua
bertahan
ini bukan medan perang
hanya gejolak batin yang sedikit tersiksa
sedikit terkoyak
robek karena sayatan belati jingga

AKU BISA APA

Ku hapus kenangan indah yang pernah ada
Bukan karena aku telah bahagia dengan kisah yang kini ada
Hanya karena ku rasa dia yang selalu ada
Untukmu...
Temani kala dukamu
Sedihmu
Bahagiamu
Yang rela menghapus air matamu dengan jemari lentiknya
Bukan sepertiku yang hanya mampu tebarkan racun-racun kepedihan
Tapi aku bisa apa ??
Tak cukup indah akhir cerita kita
Dan kini kau masih anggap ku ada
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar